Friday, 4 January 2008

Pangeran Bersarung


“Brak!”. Sarung itu ditarik dengan cepat dan mendadak, hingga mlotrok. Sorak-sorai itu pun berubah menjadi hujan gerrr!. Puji buru-buru mengangkat sarungnya kembali sambil nyengir malu campur marah. Dirasakannya seluruh tubuhnya berwarna merah. “Belum santri!”, celetuk si Ipin. “Kalau sudah santri, disebrak kayak apa pun nggak bakal melorot!”, “Mau coba yang nyantri?” Wawan menjulurkan badannya. Puji diam saja. Masih malu, Wawan menyuruh salah satu santri yang jadi suporter untuk menarik sarungnya kuat-kuat. “Hup! Hup! Hup! Hup!” Walau berkali-kali si santri menarik keras-keras, sarung Wawan tetap tidak bergeming.


hal vi + 412
ISBN 979-8451-47-3


Rp 24.500

0 comments: